Awalia Rismala

Directris Co-Owner

Pada usia 13 tahun (2009), saya memulai bekerja sebagai pelinting rokok. Yang kemudian saya diberi kesempatan untuk sekolah lagi dan belajar otodidak dari senior2 saya di semua posisi di perusahaan rumahan tembakau.

Keinginan saya untuk terus maju membuat saya belajar menjadi peracik tembakau dan cengkeh. Ditambah dengan belajar manajemen/administrasi/keuangan untuk usaha tradisional tembakau ini (2010- 2015).

Di usia 19 tahun saya mencapai posisi Asisten Manager. Di tahun 2016, perusahaan keluarga ini pindah ke Semarang, Jawa Tengah. Disini saya makin terlibat lebih dalam dengan urusan Tembakau, tugas saya mencari, memilih tembakau dan cengkeh yang berkwalitas di seluruh Jawa Tengah (Temanggung, Weleri, Wonosobo, Boyolali dll), Jawa Timur (Jember, Madura dll).

Dengan pengetahuan yang mendalam mengenai racikan/ campuran tembakau dan cengkeh, saya dan Damayanti Zahar, akhirnya dengan bangga meneruskan budaya tradisional nenek moyang kita dengan mendirikan perusahaan PT. PUTRI TEMBAKAU INDONESIA di Kota Semarang pada akhir tahun 2019. 

Dr Damayanti Zahar

Owner of Putri Tembakau Indonesia

Damayanti Zahar, adalah seorang dokter yang mengabdikan dirinya untuk kegiatan kemanusiaan di daerah-daerah konflik di beberapa penjuru dunia.

Sejak 2004 hingga saat ini ia bergabung dalam Medicins Sans Frontieres/ Doctor Without Borders/ Dokter Lintas Batas yaitu sebuah Organisasi Internasional (Non-Government Organisation) yang bergerak di bidang Kesehatan dan Kemanusiaan (sejak tahun 1971). Beliau bekerja/ melayani di beberapa negara konflik seperti: Nigeria, Liberia, Sierra Leone, South Sudan, Burundi, Angola, Central Africa, Afghanistan, Pakistan, Iraq, Yemen, Sri Lanka, bahkan sampai Somalia.

Kecintaannya pada dunia tembakau, sehingga beliau belajar dan mendalami tentang tembakau bersama petani Indonesia. Tahun 2019 Damayanti Zahar mendirikan pabrik pertama nya di SEMARANG ,

Yang bernama Putri Tembakau Indonesia, dasar dari nama ini karena memang dikarenakan 99 % pekerja kami adalah perempuan, dari pelinting, pencampur dan pembungkus. Keseluruhan pembuatan tembakau kami dilakukan secara tradisional Indonesia.